Setiap manggung, bisa dipastikan banyak penggemarnya yang memadati acara tersebut. Berbagai tawaran menyanyi dia dapatkan, mulai mengisi festival band hingga menyanyi di resepsi pernikahan.
Untuk itu, demi mewujudkan cita-citanya menjadi seorang penyanyi profesional, dia mengikuti audisi Indonesian Idol musim ke tujuh ini. Namun karena kelebihan kuota, panitia menolaknya. Akhirnya, dia mengikuti audisi di Jakarta pada 27 Januari. Dalam audisi lokal Jakarta dia harus bersaing dengan sekitar Dari jumlah itu kemudian disaring tinggal orang. Kemudian diperas lagi untuk dipilih 50 orang dan 30 orang. Beruntung, dirinya adalah salah satu di antara 30 peserta yang lolos audisi lokal Jakarta.
Perjuangan belum berakhir. Sebab, dia harus melangkah untuk bersaing dengan seluruh peserta yang lolos dari audisi di seluruh Indonesia. Adapun dari seluruh audisi di sejumlah kota itu, terpilih orang yang ikut seleksi selanjutnya yang disebut golden ticket.
Sebab, dengan menyanyikan lagu itulah dia lolos dan memperoleh golden ticket untuk mengikuti babak eliminasi di audisi Indonesian Idol. Tahap demi tahap dilalui, mulai 30 besar, 27 besar, sampai akhirnya dia dinyatakan tembus hingga 15 besar. Saat ini, dia pun lolos meraih 12 besar dan mendapatkan tiket ke ajang spektakuler. Vokalis Dewa Lolosnya Yoda ke babak spektakuler, memang telah diprediksikan banyak orang.
Selain memiliki karakter yang kuat, dia memiliki aura bintang yang dicari ajang pencari bakat. Bahkan, Yoda sempat mendapat tawaran dari Ahmad Dhani untuk menjadi vokalis Dewa. Cerita itu berawal ketika para kontestan berkesempatan berkunjung ke kediaman Ahmad Dhani. Saat itu, Ahmad Dhani memberi tawaran kepada Yoda untuk menjadi vokalis Dewa mengganti Once yang resign. Bingung jawabnya.
Sadar betul arti dari tawaran tersebut, namun Yoda menegaskan bahwa menjadi juara Indonesian Idol juga sangat penting untuk dirinya. Idol adalah Idol. Dewa adalah Dewa. Siapa sih yang enggak mau jadi vokalisnya Dewa. Lihat saja nanti. Yang jelas, dia berjuang keras di bidang musik sebagai bentuk pembuktian kepada orang tuanya yang pernah dikecewakan, bahwa dengan musik pun dia bisa membanggakan keluarga.
Dan, setelah mengikuti audisi Indonesian Idol, nama Yoda tidak hanya populer di kalangan remaja di Kebumen. Penggemarnya sudah ada di seluruh Indonesia. Bahkan follower di account twitternya TheRealOda melonjak drastis. Dari awalnya sekarang ini lebih dari Kabar yang beredar mengenai dua personil Cherry Belle bakal diganti benar adanya. Menurut Produser Cherry Belle Dino Raturandang, digantinya Wenda dan Devi lantaran kedua cewek ini sudah tak sesuai dengan konsep yang disepakati sejak awal masuk Chibi.
Diterangkan lagi bahwa pergantian seperti ini merupakan hal biasa dalam sebuah grup band. Selain tetap pada konsep yang ditetapkan, pergantian juga memberikan penyegaran bagi Cherry Belle. Siapa bilang pertunjukan musisi dalam negeri tidak ikut memanas saat musisi asal luar negeri terus berdatangan untuk manggung di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini? Siapa bilang harga tiket konser musisi lokal selalu lebih murah ketimbang konser musisi asing di sini?
Itu belum termasuk KLa Project yang berencana menggelar kembali konser berkonsep akustik, KLakustik, pada beberapa bulan mendatang. Untuk lokasi yang dipilih menjadi tempat pertunjukan juga umumnya yang biasa dipakai untuk konser artis musik dari luar negeri. Selain bergabung dengan ensamble, Jubing juga bergabung dengan band dengan gitar listrik dan grup vokal dengan gitar klasik di SMP-nya. Grup vokal tempat Jubing bergabung pernah sebanyak dua kali meraih juara satu pada lomba grup vokal se-Semarang.
Lama kelamaan hasrat Jubing untuk belajar gitar klasik sudah tak terbendung lagi, akhirnya Jubing pun meminta ijin kepada ayahnya untuk mengikuti kursus gitar klasik. Saat itu bagi Jubing merupakan permintaan yang sulit karena pada saat itu kondisi ekonomi keluarganya sedang pas-pasan. Mungkin karena ayahnya mengetahui bahwa Jubing memiliki niat yang sangat kuat untuk memperdalam gitar klasik, maka Ia pun diijinkan untuk mengikuti kursus.
Pada akhirnya di tahun , Jubing memulai kursus gitar klasik pertamanya. Ia mengambil kursus di sekolah musik Yamaha Obor Mas, Semarang. Saat itu Jubing sengaja mengambil kelas non privat dengan durasi satu jam sehari yang terdiri dari 6 orang agar biayanya lebih murah. Di hari pertama kursus, gurunya yang bernama Suhartono Lukito mengecek satu persatu murid barunya apakah sudah ada yang pernah belajar gitar. Sekitar bulan kemudian, guru Jubing menyarankannya agar Ia dipindahkan ke kelas privat.
Jubing disarankan demikian karena menurut gurunya Ia memiliki potensi dan bakat yang besar pada bidang ini. Saat itu Jubing baru berumur 16 tahun dan duduk di bangku kelas 1 SMA. YFGI dibagi menjadi 2 kategori, pertama adalah kategori lagu klasik dan satunya lagi adalah kategori lagu bebas.
Gurunya merasa bahwa Jubing lebih memiliki potensi pada kategori lagu bebas. Berikutnya Jubing mendapatkan kembali gitar dari doorprize acara promosi sekolah musiknya dan kembali yang didapatnya adalah gitar bermerk Osmond dengan tipe yang lebih murah dari yang Ia dapatkan sebelumnya.
Pada saat itu Guru Jubing menyarankannya untuk memakai gitar lain yang lebih bagus karena ini untuk kompetisi selain itu gitar Osmond yang dimilikinya itu terbilang bersuara keruh dan agak sumbang. Sayangnya saat itu masih jarang ada gitar bagus di Semarang, beruntungnya pada saat itu juga ada seorang guru sekolah musik Obor Mas yang berkeinginan menjual gitarnya dengan harga dua ratus lima puluh ribu rupiah yang pada saat itu masih terbilang cukup mahal.
Karena guru itu memahami kondisi finansial keluarga Jubing, guru itu memberikan kesempatan kepada Jubing untuk membayar gitar tersebut dengan cara mencicil selama satu tahun.
Ketika hari diadakannya YFGI hampir tiba, Jubing dan gurunya langsung berangkat ke Jakarta dengan menggunakan kereta api. Seingatnya, biaya perjalanan dan penginapan selama di Jakarta dibiayai oleh sekolah musik Obor Mas. Selain itu, ini adalah pengalaman pertama Jubing memijakan kakinya di ibukota. YFGI dibagi menjadi dua babak yaitu babak penyisihan dan final. Saat itu Jubing melihat banyak gitaris-gitaris yang ikut serta yang dapat membuatnya terpukau.
Saat giliran Jubing tiba, Jubing merasa tegang ketika harus tampil di hadapan para juri namun begitu, dua lagu tersebut dapat diselesaikannya dengan lancar. Malamnya Jubing pulang ke Semarang. Sekitar seminggu kemudian Jubing mendengar bahwa Ia berhasil lolos ke babak final.
Kebetulan saat itu semarang dipilih menjadi tempat penyelenggaraan babak final YFGI tahun jadi ketika itu Jubing sudah tidak perlu repot-repot lagi seperti babak penyisihan sebelumnya ketika Ia perlu datang ke Jakarta. Babk final diadakan di gedung BPD Semarang. Tidak seperti babak penyisihan sebelumnya yang dapat diselesaikannya dengan lancar, di babak final ini Jubing tidak tampil maksimal di lagu keduanya karena permainannya cenderung ngebut karena tegang akan banyaknya penonton yang membanjiri gedung.
Kebetulan pada saat itu salah satu jurinya adalah Jaya Suprana yang juga dikenal sebagai pianis dan pengusaha perusahaan pembuat jamu yang pada akhirnya bertahun-tahun kemudian menjadi relasi dalam bermusik. Saat itu Jubing gagal meraih gelar juara. Gelar juara didapatkan oleh duet kakak beradik Mahesh dan Suresh dari Jakarta, memang ketika itu peserta diperbolehkan untuk tampil secara duet atau trio.
Walaupun begitu Jubing tidak patah semangat, setidaknya pada saat itu Jubing sudah menyandang predikat sebagai finalis tingkat nasional. Biarpun Jubing sudah menyandang status sebagai finalis tingkat nasional, Jubing tetap perlu mengikuti ujian demi ujian yang merupakan bagian dari program sekolah musik. Seperti halnya sekolah musik berlisensi yang lain, sekolah musik Yamaha juga memiliki beberapa tingkatan dalam hal kursus musik.
Kursus gitar klasik diawali dengan grade 10 dan berakhir sampai grade 3 dan untuk mendapatkan sertifikat kelulusan setiap grade perlu dilakukan ujian untuk setiap grade-nya. Jubing terbilang sangat hebat dalam meraih sertifikat demi sertifikat grade yang dilaluinya. Jubing dapat mendapatkan sertifikat demi sertifikat tersebut hanya dalam sekali ujian. Memang orang sekali ujian langsung lulus terdengar sangat biasa tetapi untuk lingkungan sekolah musik tersebut, asumsi tersebut hanya terjadi sekitar grade 10 sampai grade 6.
Mengapa begitu? Grade 10 sampai grade 6 merupakan student grade atau grade untuk tingkatan siswa sedangkan grade 5 sampai grade 3 merupakan teacher grade atau grade yang diperuntukkan oleh para atau calon guru.
Selain itu berbeda dengan ujian student grade yang diuji oleh penguji lokal, ujian teacher grade diuji oleh penguji dari Jepang. Tidak jarang orang harus mengikuti ujian berulang-ulang untuk mendapatkan sertifikat grade 5 saja. Bayangkan, grade 5 saja sulit apalagi grade 3! Tapi hal itu dapat dilalui oleh Jubing hanya dengan sekali ujian pada masing-masing grade-nya.
Sampai saat ini di Indonesia untuk gitar klasik hanya beberapa orang yang sudah berhasil mendapatkan sertifikat grade 3. Selain gitar klasik, Jubing juga memainkan alat musik lain ketika di SMA. YouTube Video Lesson Link. Since it is such a popular work, there are thousands of examples of students playing in on YouTube and at recitals. I assure you that the difficulties can be overcome with patience and practice. My lesson covers: Some note and scale review for fingerboard knowledge.
Playing the melody to help your phrasing and to orient yourself before playing all the accompaniment. Three ways to practice the difficult part from bar Below is the past video for the individual piece.
0コメント